Day 18/40
Stop Overthinking - Nick Trenton
Halaman : 84-88
Time blocking cocok untuk tipe firefighter, procrastinator, dan time martyr yang ingin memegang kendali terhadap jadwal kerja mereka untuk memangkas stres. Cara ini dapat membantu kita keluar dari mode pikiran yang reaktif dan teralihkan serta mencegah datangnya waktu-waktu yang terasa putus-putus, terganggu, atau kacau. Dengan time blocking, kita mengabdikan blok-blok waktu tertentu di jadwal untuk mengerjakan satu tugas saja ketimbang multitasking. Dengan perencanaan sebelumnya, kita tidak menyia-nyiakan waktu ataupun tekad dari pengambilan keputusan tentang apa yang harus dikerjakan.Time blocking dapat menahan impuls perfeksionis dan memberi kita gagasan yang lebih realistis.
- Mulailah dengan menentukan target kita yang ingin dicapai dalam satu hari, satu minggu, dst. Hal ini bisa menuntun pendekatan kita.
- Lihat rutinitas pagi dan sore hari yang ingin didirikan pada awal dan akhir hari setiap harinya. Hal ini disusun berdasarkan prioritas dan nilai kita.
- Blok waktu untuk tugas-tugas prioritas terlebih dahulu karena kita tahu kapan kita paling fokus dan berenergi.
- Cari waktu luang untuk shallow work yang kurang penting.
- Luangkan waktu untuk menanggapi tugas agar tidak menumpuk dan membuat stres.
- Lihat jadwal harian kita. Lihat mana yang bekerja dan ubah yang tidak bekerja.
Tanaman Tomat
Tanaman ini mengalami peningkatan dalam pertumbuhan. Hal ini menggambarkan bahwa di dalam perjalanan hidup kita, pasti kita mengalami perkembangan. Dan perkembangan ini tidak selalu terlihat oleh diri kita atau orang lain.Refleksi
Sekolah, kuliah itu penting. Tetapi tidak cukup. Kita memiliki persentase 99% untuk bisa sukses jika kita mengalami :
- Kita tahu apa yang akan kita lakukan. Jika kita tidak tahu apa yang akan kita lakukan, maka kita akan ikut-ikutan. Sehingga kita menjadi orang yang tidak memiliki prinsip. Jadi, ketika kita memiliki kesulitan, tantangan, serta kendala, maka kita tak mudah mundur.
- Jika ingin 99% sukses tanpa kuliah, kita harus siap memiliki mentor di bidang yang kita geluti. Jika kita tidak mempunyai role model, mentor, maka tidak usah aneh-aneh dengan tidak berkuliah. Jangan jadikan teman sebagai role model karena mereka belum terbukti sukses.
- Tetaplah konsisten dengan apa yang kita lakukan. Jika kita mengalami kesulitan dan kita bertahan, maka kita adalah orang yang konsisten. Kita melakukan terobosan baru, evaluasi, melakukan dengan konsisten, niscara usaha kita akan berhasil. Jika kita konsisten, maka kita tidak akan mudah menyerah.
Angelita Prima_X1.14


Comments
Post a Comment