Day 01/40

Stop Overthinking - Nick Trenton

Halaman : 1-5



Ada seorang pria bernama James. Ia seseorang yang sadar diri, tapi terkadang ia menjadi terlalu sadar diri. Ia selalu khawatir dengan suatu hal. Kali ini, ia resah dengan penyakit yang muncul. Ia memutuskan untuk berhenti dan memeriksakan dirinya. James mulai berhenti resah dengan kesehatannya, tetapi ia justru mulai stress dengan pikiran-pikiran mengenai kesehatan dirinya. Pikirannya terbang kemana-mana. Ia memperdebatkan pikirannya, menghakimi dirinya, membela dirinya, mempertanyakan dirinya, atau bahkan terus mengulang ingatan, sangkaan, dan rasa takut yang tak berujung. James memutuskan berhenti kembali dan memeriksakan dirinya lagi. Ia mengira bahwa tak ada orang yang khawatir tanpa sebab. James malah menyoroti semua kekurangan dirinya dan merenungkannya serta mempertanyakan mengapa ia bisa memiliki kekurangan-kekurangan itu. Awalnya, James hanya sekadar melihat tahi lalat yang aneh di pundaknya, tetapi malah berujung pada ia yang mempertanyakan kekurangan dirinya sendiri yang sebenarnya tidak ada korelasinya dengan tahi lalat di pundaknya. 

Dari James, kita sudah bisa melihat contoh konkret dari overthinking itu sendiri. Overthinking merupakan aktivitas mental yang sangat merusak, baik berupa mengganalisis, menghakimi, memantau, mengevaluasi, mengendalikan, atau mengkhawatirkan. Overthinking mendorong insting kognitif yang awalnya biasa menjadi sangat aktif. Overthinking dapat terjadi ketika proses berpikir kita tak terkendali sehingga dapat memunculkan kegelisahan. Kemampuan berpikir maeupakan anugerah yang menakjubkan. Kemampuan untuk refleksi, analisis, dan interogasi proses berpikir kita sendiri merupakan akar dari banyak kesuksesan yang telah digapai. Otak kita merupakan perangkat yang sangat membantu, tetapi jika kita berpikir berlebihan, kemampuan otak ini menjadi tidak maksimal.



Tanaman Tomat

Tanaman tomat saya belum saya pindahkan ke dalam pot karena saya ingin memperkuat akar yang dimiliki oleh tanaman tomat ini. Tanaman tomat ini masih kecil, tanaman yang kiri baru memiliki tinggi 12 cm dan tanaman yang kanan berdiri setinggi 13 cm. Sehingga sangat rawan dengan berbagai macam hal. Tanaman ini bisa menggambarkan diri saya saat ini yaitu saya yang masih membutuhkan pondasi atau akar yang kuat agar bisa menopang diri dengan segala kelebihan, kekurangan, dan tanggung jawab yang dimiliki dengan baik dan kokoh. Sehingga dapat berdiri sendiri dengan kuat dan tegap.




Refleksi

Kemampuan otak dalam berpikir, menganalisis merupakan kemampuan yang sangat membantu kita dalam menjalankan hidup kita. Tetapi terkadang, kemampuan otak ini takkan ada artinya jika digunakan dengan tidak sepantasnya. Seperti yang tertulis dalam buku "Stop Overthinking" karya Nick Trenton bahwa, kemampuan menganalisis dan berpikir merupakan akar dari kesuksesan kita. Tapi, jika kita berpikir berlebihan, kemampuan otak kita menjadi tidak maksimal. Karena seharusnya, kemampuan otak ini akan sangat membantu kita dalam bekerja. Tetapi jika kita berpikir berlebihan, maka akan memunculkan keresahan pada diri akibat dari pikiran-pikiran atau spekulasi yang dibuat oleh otak kita. Sering juga kita dengar bahwa hal yang berlebihan itu tidak baik. Sama seperti penggunaan kemampuan otak dalam berpikir dan menganalisis, jika kita menggunakannya secara berlebihan, maka kemampuan ini justru memberi dampak negatif bagi kita. 

Hari ini pertemuan di sekolah terlaksana dari pukul 8 pagi hingga 9 pagi bersama Pak Unggul di ruang baca. Di sana, Pak Unggul banyak memberikan filosofi-filosofi sederhana yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita. Salah satu yang saya ingat yaitu, kapasitas otak kita diibaratkan sebuah tempat, mangkok, toples, ataupun kendi. Ketika kita tidak mengembangkan kapasitas diri kita, maka besar kapasitas diri kita hanya sebatas mangkok saja. Sehingga, talenta serta anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang diibaratkan air dalam botol besar ini, jika dituangkan seluruhnya ke dalam mangkok tadi, tentunya akan meluap. Tetapi, jika kita memilih untuk terus mengembangkan dan memperbaiki diri, maka kapasitas diri kita akan semakin besar, sehingga anugerah yang telah Tuhan berikan kepada kita dengan banyak ini dapat kita terima sesuai dengan kapasitas diri kita yang sudah besar ini. Maka, penting bagi kita untuk terus mengembangkan diri kita masing-masing. Dengan belajar, membaca buku, merefleksikan diri, dan masih banyak lagi.

Kegiatan hari ini tidak berhenti sampai di sini. Saya juga bertemu dengan teman satu kelompok dan dengan guru pendamping kelompok yaitu Bu Peni. Di ruang BK, tentunya kami ngobrol satu dengan yang lain, dengan teman maupun dengan guru pendamping kami. Pertemuan ini diawali dengan mengumpulkan kertas afirmasi yang sudah kami buat dan tuliskan pada selembar kertas sebelum menimba perjalanan ke sekolah. Kemudian, dilanjut dengan membaca buku pengembangan diri serta menuliskan hal-hal positif dan menarik yang didapatkan dari buku pengembangan diri yang telah kami putuskan untuk beli dan kami baca. Sembari mengisi presensi hari ini, saya juga banyak berinteraksi dengan Bu Peni serta teman lainnya. Bu Peni juga mengajak saya dan teman satu kelompok untuk melakukan pembiasaan etika yang baik. Seperti ketika ada yang berbicara, yang lainnya ikut mendengarkan, tidak sibuk sendiri dengan gadget ataupun buku yang dibaca. Pertemuan hari ini diakhiri dengan membuat tanda kemenangan dari Tuhan kita, Yesus Kristus.

Pertemuan dengan guru pendamping telah selesai, berarti saatnya untuk pulang ke rumah. Setelah pulang ke rumah, tentu bersih-bersih terlebih dahulu baru bisa beristirahat sedikit akibat lelahnya perjalanan pulang yang memakan waktu sekitar 20 menit. Kemudian melanjutkan aktivitas seperti biasa. Lagi-lagi, kegiatan hari ini tidak berhenti sampai disini. Saya kembali lagi ke sekolah pukul 14.00. Kembali ke sekolah bukan tanpa sebab, melainkan untuk mengikuti ekstrakurikuler yang tertera sesuai jadwal. Di sana, saya dan teman-teman diajarkan Kak Rinto, coach ekskul dance, mengenai freestyle. Ekskul hari ini usai pukul 16.30. Setelah kembali menempuh perjalanan selama 20 menit, sampailah saya di rumah. Tetapi, kali ini setelah sampai di rumah bukan untuk kembali beristirahat, tetapi saya langsung segera mandi, karena dalam perjalanan hujan, dan mempersiapkan laptop untuk mengikuti rapat OSIS yang dilaksanakan secara daring. Rapat ini berjalan selama kurang lebih 1 jam 30 menit lamanya. Usai rapat daring, barulah saya bisa makan malam dan beristirahat sejenak sebelum melakukan refleksi ini. 

Hari ini merupakan hari yang panjang dan melelahkan. Namun, dengan padatnya jadwal hari ini, saya bisa belajar untuk mengatur dan memanfaatkan waktu dengan baik dan efisien. Jika ada sedikit kesempatan, maka saya harus bisa manfaatkan kesempatan itu untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi diri saya pribadi. Saya harap kegiatan hari ini dapat berdampak positif pada kehidupan saya yang kini dan yang akan datang.


Angelita Prima_X1.14

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

P5-02

Day 05/40

Day 09/40